cara mengetahui nomor rekam medis

MENTERIKESEHATAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 269/MENKES/PER/III/2008 TENTANG REKAM MEDIS MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa sebagai pelaksanaan Pasal 47 ayat (3) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokieran, perlu mengatur kembali penyelenggaraan Rekam Medis dengan Peraturan Menteri Kesehatan; a Membutuhkan waktu lebih lama untuk mencari dokumen rekam medis. 3. Pemberian Nomor Cara Seri Unit (Serial Unit Numbering System) System pemberian nomor dengan menggabungkan system seri dan unit, dimana setiap pasien datang berobat ke rumah sakit diberikan satu nomor baru, tetapi dokumen rekam medis terdahulu Terdapat3 cara penyimpanan yaitu sistem nomor langsung (straight numerical filing), sistem nomor tengah (middle digit filing), dan sistem nomor akhir (terminal digit filing). Seperti itulah jenis sistem penyimpanan rekam medis yang dapat Anda ketahui. Apabila rumah sakit/klinik Anda membutuhkan software untuk melakukan penyimpanan data CaraMudah Cek Rekam Medis: Pasien Nyaman, Nakes Enggak Stres Lazuardhi Utama, Misrohatun Hasanah. 21/03/2021. Bank Sampah Terima Bantuan Mesin dan Gerobak Baru. SebelumAnda mengetahui cara untuk temukan nomor rekam medis pasien yang lebih cepat, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu mengenai pengertiannya. Oleh karena itu, Anda pun perlu mengetahui perbedaan cara menemukan nomor rekam medis pasien secara konvensional dan juga digital. Dengan begitu, Anda dapat menemukan solusi yang tepat untuk Markt De Sie Sucht Ihn Fulda. Rekam medis adalah salah satu istilah yang kerap muncul ketika seseorang berkonsultasi di fasilitas kesehatan. Rekam medis biasanya dibutuhkan dokter atau tenaga medis untuk mencatat informasi mengenai kondisi kesehatan pasien atau mencari tahu informasi rinci mengenai riwayat kesehatan pasien. Dari catatan yang ada, dokter dapat menentukan tindakan lanjut seperti apa yang tepat untuk pasien. Akan tetapi, pasien pun juga berhak mengetahui tentang hal-hal yang tercantum dalam dokumen tersebut. Seluruh informasi yang ada di rekam medis memiliki kegunaan tersendiri. Pengertian rekam medis Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Permenkes nomor 24 tahun 2022 tentang rekam medis, Rekam Medis adalah dokumen yang berisikan data identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Dokumen yang dimaksud merujuk pada catatan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil penunjang, catatan observasi dan pengobatan harian dan semua rekaman, baik berupa foto radiologi, gambar pencitraan imaging, dan rekaman elektro diagnostik. Rekam medis bisa dibuat secara tertulis maupun elektronik atau digital. Saat ini, sebagian rumah sakit sudah mulai bergeser menggunakan rekam medis elektronik agar data bisa disimpan dengan lebih efektif. Pengisian rekam medis hanya boleh dilakukan oleh tenaga medis yang melakukan pemeriksaan kepada pasien. Sementara itu, penyimpanan, pengolahan data, dan pendistribusian rekam medis dilakukan oleh petugas khusus rekam medis di fasilitas kesehatan. Rekam medis adalah dokumen bersifat rahasia. Artinya, yang bisa memiliki dan mengakses informasi di dalamnya hanyalah sarana pelayanan kesehatan dan pasien terkait. Seluruh informasi mengenai identitas pasien, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan pengobatan pasien adalah rahasia. Tentunya, yang bertanggung jawab merahasiakan ini adalah seluruh tenaga kesehatan, petugas pengelola, dan pimpinan sarana pelayanan kesehatan. Baca Juga Kenapa Tulisan Dokter Susah Dibaca? Intip Alasan Fenomena Unik Ini Fungsi rekam medis Fungsi rekam medis tidak hanya untuk menyimpan data pemeriksaan pasien. Sebuah jurnal yang diterbitkan lewat Journal of Maxillofacial and Oral Surgery menyebutkan bahwa ada enam fungsi rekam medis dalam dunia kesehatan, yaitu Sebagai alat untuk menyimpan data riwayat kesehatan pasien Digunakan sebagai bahan penelitian medis Sebagai alat edukasi untuk orang yang mendalami ilmu kesehatan, baik itu kedokteran, kedokteran gigi, maupun paramedik Untuk alat bukti dalam pengajuan klaim asuransi, dokumen pendukung pencairan kompensasi kecelakaan kerja, data pendukung dalam penyelidikan kasus kriminal, hingga pembagian warisan Data penyidikan dalam kasus malpraktik Sebagai informasi untuk diolah dalam proses audit medis Menurut Kementerian Kesehatan RI, rekam medis yang digunakan untuk keperluan pendidikan dan penelitian yang menyebutkan identitas pasien, baru bisa diambil datanya apabila persetujuan secara tertulis dari pasien atau ahli warisnya sudah didapatkan. Maka dari itu, biasanya pemanfaatan rekam medis dalam bidang pendidikan dan penelitian tidak mencantumkan nama pasien atau cukup dengan menggunakan nama samaran atau kode tertentu, seperti Tn X atau Ny. X. Namun, apabila pemanfaatan rekam medis dilakukan untuk kepentingan negara, maka tidak diperlukan persetujuan pasien. Baca Juga Apa Saja Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit? Kamu Wajib Tahu! Isi rekam medis Isi rekam medis adalah semua informasi mengenai hal-hal yang didapat tenaga medis dari pemeriksaan pasien dan hal-hal yang berkaitan dengan kunjungan pasien ke fasilitas kesehatan. Menurut Bahan Ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan RMIK yang diterbitkan Kementerian Kesehatan, informasi mendetail dalam rekam medis bisa diisi dengan mendapatkan dua jenis data dari pasien, yakni data klinis dan data administrasi. Inilah data klinis pasien yang harus diisi di dalam rekam medis Identitas pasien. Tanggal dan waktu tindakan. Hasil anamnesis, setidaknya tentang keluhan dan riwayat penyakit. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik. Diagnosis. Rencana penatalaksanaan. Pengobatan yang diberikan kepada pasien. Informasi pendukung lainnya. Sementara itu, data administrasi pada rekam medis berisi rincian mengenai Nama lengkap. Nomor rekam medis dan nomor identitas lainnya. Alamat lengkap. Tanggal, bulan, tahun, dan kota kelahiran. Jenis kelamin. Status pernikahan. Nama dan alamat keluarga terdekat yang bisa dihubungi. Tanggal dan waktu saat terdaftar di tempat penerimaan pasien. Nama dan identitas lain dari sarana pelayanan kesehatan. Data keuangan pasien yangmencakup nomor asuransi yang dipakai untuk membiayai perawatan pasien. Sementara itu, berdasarkan jenisnya, isi rekam medis terbagi menjadi lagi menjadi enam jenis, yaitu Rekam medis untuk pasien rawat jalan. Rekam medis untuk pasien rawat inap. Rekam medis untuk gawat darurat. Rekam medis untuk pasien dalam keadaan bencana. Rekam medis untuk pelayanan dokter spesialis atau dokter gigi spesialis. Apakah pasien harus punya rekam medis sendiri? Berdasarkan Permenkes nomor 269 tahun 2008 tentang rekam medis, berkas rekam medis dimiliki oleh sarana pelayanan kesehatan tempat pasien diterima dan mendapatkan perawatan. Meski demikian, pasien bisa mengakses dan memiliki isi rekam medis. Berbeda dengan berkas rekam medis yang dimiliki rumah sakit, isi rekam medis yang dimiliki pasien berupa ringkasannya. Pasien bisa memiliki ringkasan rekam medis dalam bentuk catatan. Penggandaan berkas dilakukan sendiri oleh pasien. Namun, keluarga pasien yang berhak dan orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis oleh pasien juga bisa mendapat salinan berkasnya. Baca Juga Jangan Sembarangan Ambil Foto di Rumah Sakit, Ini Ketentuannya Jika kamu masih punya pertanyaan seputar rekam medis, tidak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan SehatQ menggunakan fitur Chat Dokter yang praktis dan bisa digunakan 24 jam. Unduh gratis di App Store dan Google Play. Dalam dunia kedokteran, sistem penomoran rekam medis adalah proses pendaftaran identitas pasien untuk keperluan layanan kesehatan yang mereka butuhkan. Sistem penomoran rekam medis ini merupakan proses pemberian angka atau nomor rekam medis untuk memudahkan proses pendaftaran pasien. Angka tersebut diberikan dengan proses pengisian data terlebih dahulu seperti nama pasien, tanggal lahir, dan semua yang dibutuhkan staff. Selain itu sistem rekam medis juga menjadi bagian yang penting agar flow pelayanan antara staff dan pasien berjalan dengan lancar dan rapi. Table of content 3 Jenis Sistem Penomoran Rekam Medis Cara Serial Serial Numbering System Cara Unit Unit Numbering System Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System 2 Jenis Sistem Penjajaran Rekam Medis Sistem Penjajaran Alfabetik Sistem Penjajaran Numerik 3 Jenis Sistem Penjajaran Numerik Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung Straight Numerical Filing Sistem Penjajaran dengan Angka Tengah Middle Digit Filing Sistem Penjajaran dengan Angka Akhir Terminal Digit Filing Sistem penomoran rekam medis di beberapa fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, klinik, dan fasilitas kesehatan lainnya, pasien dapat menyimpan kartu rekam medisnya sendiri. Namun, di beberapa tempat lainnya, data pasien hanya disimpan oleh pelayanan kesehatan tersebut. Dengan adanya sistem penomoran rekam medis ini, dapat dengan memudahkan staff untuk mengidentifikasi dan mencari rekam medis atau data pasien tersebut. Sistem penomoran rekam medis bisa dilakukan sesuai dengan nomor antre pasien, nama pasien, atau kode diagnostik yang sudah diberikan saat mendaftar. Namun, penggunaan berdasarkan nama pasien tergolong rumit untuk dibedakan, maka umumnya nomor antre menjadi pilihan yang paling sering digunakan dalam sistem penomoran rekam medis. 3 Jenis Sistem Penomoran Rekam Medis Dalam sistem penomoran rekam medis terbagi menjadi 3 golongan, yaitu cara Serial Serial Numbering System, cara Unit Unit Numbering System, dan Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System. A. Cara Serial Serial Numbering System Cara Serial merupakan suatu sistem penomoran rekam medis, dimana setiap pasien yang berkunjung di Puskesmas atau sarana pelayanan kesehatan akan mendapatkan nomor baru. Misal, jika seorang pasien terdaftar 5 kali, maka pasien tersebut akan memperoleh lima nomor rekam medis yang berbeda. Sebagai contohnya lagi, jika seorang pasien terdaftar di Rumah sakit dan menerima nomor 11120. Ketika pasien tersebut kembali untuk melakukan kontrol satu bulan setelah perawatan, dia terdaftar dengan nomor rekam medis 12030. Lalu jika dia mengunjungi Rumah sakit lagi pada tahun berikutnya, dia masih akan menerima nomor ketiga. Meskipun semua sistem penomoran rekam medis yang diberikan kepada pasien ini dicatat dalam sistem, catatan medisnya disimpan sesuai dengan berapa kali ia dirawat di fasilitas tersebut. Keuntungan dari cara sistem penomoran rekam medis ini, petugas rekam medis menjadi lebih mudah dan cepat memberikan nomor dan pelayanan kepada pasien. Namun untuk kekurangannya sendiri, waktu yang dibutuhkan menjadi lebih lama dalam pencarian dokumen rekam medis karena satu pasien dapat memperoleh lebih dari satu nomor serta, pelayanan klinik menjadi tidak berkesinambungan. Figure 2. Cara Serial Serial Numbering System untuk Seorang Pasien B. Cara Unit Unit Numbering System Sistem penomoran rekam medis jenis ini merupakan gabungan dari semua data yang dikumpulkan pada pasien tertentu, baik sebagai pasien rawat jalan, rawat inap atau pasien darurat tetapi hanya menyediakan satu nomor. Pasien akan diberikan nomor rekam medis pada kunjungan pertamanya, yang digunakan untuk semua kunjungan dan perawatan berikutnya. Namun, untuk sistem penomoran rekam medis cara ini dibagi lagi menjadi dua bagian, yaitu Social Security Numbering System adalah pemberian satu nomor kepada pasien dan dapat digunakan kembali untuk kunjungan selanjutnya. Family Security Numbering System adalah pemberian satu nomor yang berlaku untuk seluruh anggota keluarga dan dapat digunakan kembali untuk kunjungan selanjutnya. Keuntungan dari sistem penomoran rekam medis cara ini, informasi klinis dapat berkesinambungan karena semua data dan informasi mengenai pasien dan pelayanan yang diberikan berada dalam satu folder. Dengan demikian maka Kartu Indeks Utama Pasien KIUP yang disimpan ditempat pendaftaran dan Kartu Identitas Berobat KIB yang diberikan kepada pasien akan sangat diperlukan. Kekurangannya adalah pelayanan pendaftaran pasien yang pernah berkunjung atau sebagai pasien lama akan lebih lama dibanding cara Serial. Tetapi kekurangan ini dapat diatasi dengan cara membuat dua loket yaitu loket untuk pasien baru dan pasien lama. Untuk loket pasien lama dibedakan menjadi dua lagi, yaitu untuk pasien lama yang membawa KIB dan pasien lama yang tidak membawa KIB. Figure 3. Cara Unit Unit Numbering System untuk Seorang Pasien C. Cara Seri Unit Serial Unit Numbering System Seperti namanya, sistem penomoran rekam medis cara ini adalah gabungan antara cara seri dan unit. Dimana setiap pasien akan mendapatkan nomor baru lalu digabungkan yang kemudian disimpan jadi satu di bawah nomor yang baru. Keuntungan yang akan didapat dari sistem penomoran rekam medis cara ini adalah semua pasien dianggap pasien baru, jadi tidak ada yang membedakan antara pasien yang benar-benar terbaru dan terlama. Namun untuk kekurangannya sendiri, membuat informasi yang akan diberikan kepada pasien tidak berkesinambungan. Figure 4. Cara Serial-Unit Serial Unit Numbering System untuk Seorang Pasien Berikut adalah kesimpulan kelebihan dan kekurangan dari 3 sistem penomoran rekam medis di atas Table 1 Kelebihan dan Kekurangan Setiap Sistem Penomoran Rekam Medis 2 Jenis Sistem Penjajaran Rekam Medis Selain sistem penomoran rekam medis, sistem penjajaran rekam medis juga menjadi salah satu faktor terpenting dalam dunia kedokteran agar daftar berkas pasien teratur dalam lemari penyimpanan. Ketika rekam medis pasien diperlukan, sistem penjajaran yang baik dapat mempermudah staff dalam mencarinya. Sistem Penjajaran Rekam Medis merupakan sistem pengelolaan rekam medis dalam suatu sederetan seri huruf atau angka yang khusus agar rujukan dan pengambilan kembali retrieving menjadi lebih mudah dan cepat. A. Sistem Penjajaran Alfabetik Sesuai namanya, sistem metode ini dijajarkan menurut alfabet atau abjad seperti menggunakan nama pasien. Ada 3 cara mengurutkan dalam metode alfabetikal, yaitu Alfabetik murni Pengurutan cara ini artinya berkas diurutkan menurut urutan abjad dari A menuju Z. Contohnya, berkas pasien Rafael akan ditempatkan di depan atau sebelum berkas pasien Rafi. Metode ini sama metode yang digunakan untuk mencantumkan nama-nama dalam buku panduan telepon atau dalam daftar nama di telepon seluler. Dalam metode alfabetik murni juga terdapat peraturan spasi atau ruang kosong didahulukan sebelum abjad yang lain, misalnya Rafi Ihsan, Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafie Nabil maka urutan yang benar adalah Rafa Mahindra, Rafael RM, Rafi Insan, Rafie Nabil. Fonetik Istilah fonetik berasal dari kata phono/phone yang berarti suara. Dalam metode ini berkas rekam medis dikelompokkan menurut kesamaan bunyi dari nama pasien. Berkas Pasien dengan nama Eni, Enny, Enie, Enik, Enni, Ennie disimpan dalam kelompok Eni. Berkas pasien dengan nama Lie, Liu, Lee, Lew, Leu bisa disimpan menjadi kelompok Li. Dalam metode ini, urutan dalam suatu kelompok tidak terlalu penting lagi. Soundex fonetik Metode ini merupakan pengembangan dari metode fonetik. Dalam metode ini, huruf dari nama pasien yang bunyinya sama diberi kode angka yang sama. Aturan pengkodean dengan metode soundex yaitu Huruf pertama dari nama pasien tetap digunakan Huruf vokal dari nama pasien a, i, u, e, o dan konsonan W, H, Y dibuang tidak dikode Sisa huruf dari nama pasien dikode menjadi 3 digit kode mengikuti aturan kesamaan bunyi. B. Sistem Penjajaran Numerik Selain dari sistem penjajaran alfabetik, yang lebih sering digunakan adalah penjajaran numerik sesuai dengan nomor rekam medis pasien. Penjajaran Numerik dapat dilakukan dengan 3 cara. 3 Jenis Sistem Penjajaran Numerik A. Sistem Penjajaran Berdasarkan Nomor Langsung Straight Numerical Filing Adalah suatu sistem filling dokumen rekam medis dengan mensejajarkan berkas dokumen rekam medis berdasarkan urutan langsung nomor rekam medisnya pada rak penyimpanan. B. Sistem Penjajaran dengan Angka Tengah Middle Digit Filing Adalah sistem penyimpanan dengan mensejajarkan dokumen rekam medis berdasarkan urutan nomor rekam medis pada 2 angka kelompok tengah. Cara menjalankannya sama dengan sistem angka akhir, yang membedakan pengurutannya. Sistem ini menggunakan 2 angka kelompok tengah, contohnya 58-78-96, 58-78-98, 58-78-99, 59-78-00, 59-78-01. C. Sistem Penjajaran dengan Angka Akhir Terminal Digit Filing Adalah sebuah sistem yang menggunakan nomor dengan 6 angka, yang dikelompokkan menjadi 3, masing-masing terdiri dari 2 angka. Angka pertama adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kanan, angka kedua adalah kelompok 2 angka yang terletak di tengah dan angka ketiga adalah kelompok 2 angka yang terletak paling kiri. Figure 5. Contoh Penjajaran Rekam Medis dengan Sistem Terminal Digit atau Angka Terakhir Simak tabel berikut ini untuk ringkasan dari beberapa sistem penjajaran rekam medis diatas. Table 2. Kelebihan dan kekurangan pada 3 jenis sistem penjajaran numerik rekam medis Berdasarkan pemaparan diatas dapat dikatakan bahwa, untuk dapat membuat pelayanan kesehatan atau klinik yang baik, tidak hanya mengandalkan ilmu medis untuk menangani pasien. Namun, juga ada banyak faktor pendukung lainnya untuk mensukseskan usaha yang akan dijalankan. Sayangnya, masih banyak pelayanan kesehatan yang masih menggunakan cara manual atau menggunakan kertas. Karena itu, efisiensi di pelayanan kesehatan atau klinik tersebut kurang efisien dalam waktu pencarian berkas rekam medis pasien. Selain itu, cara manual juga meningkatkan resiko kehilangannya berkas rekam medis pasien karena mudah berantakan. Dengan Plexo aplikasi modern untuk klinik, anda dapat memperoleh software yang akan membantu anda untuk memanajemen rekam medis pasien secara elektronik / digital. Digitalisasi data akan membantu klinik beroperasi dengan lebih efisien. Contohnya, dengan adanya fitur search anda dapat melakukan pencarian nomor rekam medis, nama, ulang tahun, nomor telpon pasien dan data-data lainnya dengan hanya mengetik detil tersebut. Anda dapat memperoleh informasi selengkapnya terkait Plexo disini. Plexo memberikan kemudahan dan manfaat untuk membantu dental klinik anda berkembang pesat. Hubungi tim Plexo untuk diskusi bersama dan membantu mensukseskan klinik dental anda. Baca juga Tips Software Perhatikan Manfaat Aplikasi Medis untuk Klinik Dental Setiap pasien yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan memiliki dokumen rekam medis untuk pencatatan identitas pasien, konsultasi dokter dan pengobatan pasien. Setiap rekam medis memiliki nomor rekam medis untuk mempermudah petugas rekam medis mencari berkas rekam medis dan mempersingkat waktu 3 tiga sistem penomoran rekam medisCara Seri Serial Numbering SystemCara Unit Unit Numbering SystemCara Seri Unit Serial Unit Numbering SystemCara Seri Serial Numbering SystemPemberian nomor rekam medis yang baru kepada pasien yang datang berobat, meskipun ia sudah pernah berobat di fasilitas kesehatan tersebut. Sebagai contoh, seorang pasien datang sebanyak 3 kali, maka ia akan mendapatkan 3 nomor rekam medis yang berbeda. KelebihanKelebihan sistem penomoran seri adalah pasien dapat langsung memperoleh berkas rekam medisnya, tanpa harus menunggu petugas rekam medis mencari dokumen rekam medis lamanya. Pasien tidak harus membawa kartu identitas berobat KIB setiap kali datang karena ia selalu mendapatkan dokumen rekam medis yang bagi pasien adalah informasi atau catatan yang dituliskan pada dokumen sebelumnya tidak dapat dibaca pada kunjungan berikutnya tidak ada kesinambungan informasi medis. Sistem penomoran seperti ini membutuhkan tempat penyimpanan yang besar, sehingga petugas rekam medis mengalami kesulitan dalam menyimpan, atau mencari dokumen lama ketika diminta oleh Unit Unit Numbering SystemSistem penomoran rekam medis yang hanya dimiliki oleh satu pasien saat ia mendaftar pertama kali, dan akan tetap digunakan pada kunjungan berikutnya. Semua data dan catatan disimpan dalam satu dokumen rekam medis milik satu medis pasien menjadi berkesinambungan, dokter dapat melihat riwayat pasien berobat pada kunjungan sebelumnya. Tak hanya itu, tidak memerlukan tempat penyimpanan besar karena setiap kunjungan pasien dapat dimasukkan ke dalam 1 Kekurangan dari sistem penomoran unit adalah waktu pencarian dokumen rekam medis pasien yang lebih lama. Petugas rekam medis harus mencari dokumen rekam medis pasien agar dapat diantar ke ruang fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas memisahkan antara loket pasien baru dan pasien lama dengan tujuan dapat mempercepat proses pelayanan bagi pasien baru. Akan tetapi, tetap membutuhkan waktu untuk mencari rekam medis pasien lama, terutama pasien lama yang tidak membawa pasien yang tidak membawa KIB, petugas rekam medis akan menanyakan nama pasien dan mencari nomor rekam medis pasien melalui Kartu Indeks Utama Pasien KIUP. KIUP disimpan di sebuah rak di dalam loket rekam medis berdasarkan urutan abjad dan dikelompokkan berdasarkan tiga huruf depan nama pasien. Cara Seri Unit Serial Unit Numbering SystemSistem penomoran rekam medis yang menggabungkan cara seri dan unit, yaitu setiap pasien datang mendaftar akan diberikan nomor seri baru, tetapi setelah pelayanan selesai petugas rekam medis akan mencari data lamanya melalui KIUP. Setelah dokumen rekam medis lama ditemukan, nomor seri baru pasien tersebut akan dicoret untuk dipergunakan ke pasien berikutnya, dan rekam medis barunya digabungkan ke folder yang dari sistem seri unit adalah pelayanan di awal menjadi lebih cepat, pasien tidak perlu menunggu lama untuk dicarikan dokumen rekam medis lamanya. KekuranganKerugiannya tentunya petugas rekam medis menjadi lebih repot setelah selesai pelayanan karena harus mencari dokumen rekam medis yang lama. Bagi pasien dan dokter tidak memiliki informasi medis yang berkesinambungan pada awalnya, dan dokumen hanya menjadi berkesinambungan ketika berkas dijadikan satu folder. Melihat kelebihan dan kerugian masing-masing sistem penomoran rekam medis di atas, banyak fasilitas kesehatan yang akhirnya memilih untuk menggunakan sistem penomoran unit dengan pertimbanganSatu dokumen rekam medis pasien memiliki informasi yang lengkap mengenai pasien, data berkesinambungan dan dapat melihat riwayat pasien sebelumnyaPetugas tidak perlu menggabungkan dokumen baru ke folder lama Namun, kini dengan kehadiran rekam medis elektronik petugas rekam medis tidak perlu mencari dokumen rekam medis secara manual. Rekam medis elektronik dapat diakses dalam hitungan detik ketika pasien mendaftar di loket pendaftaran. Pasien hanya perlu memberi tahu tanggal lahir dan rekam medis pasien dapat dengan cepat dicarikan oleh petugas Integrasi SIMRS di Klinik dan Rumah SakitAido memberikan layanan sistem informasi manajemen untuk rumah sakit maupun klinik yang terintegrasi dengan rekam medis elektronik. Dengan sistem yang mudah dioperasikan serta memiliki fitur yang lengkap seperti pendaftaran online, sistem antrean pasien, telemedisin, inventori, pengantaran obat, pembayaran dan berbagai fitur lain dalam mempermudah pekerjaan. Mulai transformasi digital faskes Anda sekarang, hubungi kami. Di tengah era digital seperti saat ini, keberadaan alih media rekam medis sangat membantu rumah sakit untuk meningkatkan efisiensi pelayanan pasien. Apalagi mengingat pandemi yang belum usai, tentunya alih media rekam medis dapat menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan COVID-19, karena seluruh rekam medis akan diberikan dalam bentuk digital, tanpa perlu dicetak terlebih dahulu menggunakan media kertas. Alih media rekam medis juga dapat membantu tenaga kesehatan dalam memilah dokumen inaktif tanpa perlu membuka kembali dokumen untuk informasi mengenai tanggal kunjungan pasien dan juga menyediakan fitur backup rekam medis dalam bentuk file digital. Dengan begitu, risiko kehilangan rekam medis dapat diminimalisir. Meskipun begitu, masih ada rumah sakit atau klinik yang belum mengetahui bagaimana sebenarnya alur alih media rekam medis. Untuk itu, artikel berikut ini penting untuk Anda ketahui, khususnya jika Anda berencana melakukan alih media rekam medis dalam waktu dekat ini. Alur digitalisasi rekam medis dapat dijelaskan sebagai berikut 1. Pastikan agar Dokumen Rekam Medis telah Tersedia Alur alih media rekam medis pertama yang perlu Anda pastikan adalah keberadaan seluruh dokumen rekam medis yang akan dialih media. Untuk itu, kumpulkan terlebih dahulu semua dokumen yang diubah formatnya dalam sebuah lemari penyimpanan untuk memudahkan pemilahan atau indexing saat rekam medis fisik diubah dalam format digital. Selain itu, pastikan juga ekstensi atau format dokumen digital yang akan Anda pilih sebelum alih media rekam medis. Saat ini ada beberapa jenis format digital yang biasa digunakan, yaitu format PDF yang dapat dibuka tanpa aplikasi pengolah data, Doc yang dapat Anda sunting menggunakan aplikasi Word, atau juga format PNG dan JPG jika Anda berniat menyimpannya dalam bentuk gambar. 2. Scanning dan Indexing sesuai dengan Nomor rekam medis Alur selanjutnya dalam alih media rekam medis adalah melakukan scanning semua dokumen rekam medis untuk memulai proses perekaman. Pada proses ini, seluruh dokumen fisik akan diubah dalam format digital yang dapat dilihat hasilnya melalui layar komputer atau laptop. Setelah seluruh proses scanning selesai, maka proses selanjutnya yang perlu Anda lakukan adalah indexing atau pengelompokan rekam medis. Untuk mempermudah indexing, Anda dapat mengelompokkannya berdasarkan nomor rekam medis atau juga tanggal pembuatan rekam medis. Dengan begitu, pencarian kembali rekam untuk kebutuhan konsultasi dan pengambilan tindakan medis untuk pasien dapat dilakukan dengan mudah. 3. Menyimpan Seluruh Dokumen Digital pada Server Setelah transfer rekam medis fisik selesai, maka proses selanjutnya yang perlu dilakukan saat alih media rekam medis adalah menyimpannya ke dalam server. Sebelum tahap ini, seharusnya seluruh dokumen rekam medis masih tersimpan dalam media hard disk komputer, yang hanya dapat diakses melalui komputer atau laptop tempat scanning berlangsung. Oleh karena itu, agar seluruh rekam medis digital terintegrasi dan terhubung dengan semua departemen rumah sakit, maka penyimpanan ke dalam server perlu dilakukan. Setelah proses ini selesai, seluruh dokumen digital akan dapat diakses oleh manajemen rumah sakit atau klinik. 4. Data dapat Langsung Dimasukkan ke Aplikasi Pengolah Rekam Medis Setelah semua alur alih media rekam medis di atas selesai, maka data rekam medis digital yang Anda miliki sudah siap digunakan. Jika Anda menggunakan layanan Sistem Rekam Medis SIREM dari Aviat, maka seluruh dokumen rekam medis digital dapat langsung dimasukkan ke dalam aplikasi SIREM. Hal ini dapat mempermudah pencarian rekam medis, yang dapat dilakukan dengan mengetikkan nomor rekam medis melalui kolom pencarian. 5. Memusnahkan atau Menyimpan Rekam Medis Fisik Pada dasarnya, keberadaan rekam medis digital sudah diakui di mata hukum, sehingga rekam medis fisik tidak lagi dibutuhkan. Meskipun begitu, terkadang masih ada pihak yang membutuhkan hasil cetak rekam medis tersebut, sehingga lebih baik Anda menyimpannya terlebih dahulu sebelum benar-benar dimusnahkan. Hal ini dimaksudkan agar sewaktu-waktu dibutuhkan, maka pencarian rekam medis fisik dapat dilakukan. Setelah benar-benar yakin bahwa rekam medis tidak lagi dibutuhkan ketika proses alih media rekam medis, maka pemusnahan rekam medis pun harus dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Dengan begitu, rekam medis tersebut tidak lagi dapat digunakan atau disalahgunakan oleh pihak yang bertanggung jawab. Itulah beberapa alur alih media rekam medis yang perlu Anda ketahui. Jika Anda berencana untuk melakukan alih media rekam medis dan belum menemukan vendor untuk sistem rekam medis, maka aplikasi SIREM dari Aviat dapat menjadi solusinya! Aplikasi SIREM telah banyak digunakan oleh rumah sakit dan juga klinik, sehingga menghadirkan solusi siap pakai bagi bisnis pelayanan kesehatan Anda. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat berkonsultasi dengan cara menghubungi tim marketing Aviat melalui link berikut ini. Bersama Aviat, alih media rekam medis lebih berkualitas dan efisien! Pradana Menemukan rekam medis seorang pasien kerap kali menjadi kendala di tengah sibuknya aktivitas di suatu klinik atau rumah sakit. Bayangkan jika ada pasien yang kritis dan membutuhkan tindakan medis sesegera mungkin, namun pihak faskes belum bisa menangani karena harus berkutat dengan tumpukan dokumen untuk mencari nomor rekam medis pasien tersebut terlebih dahulu. Hal ini tentunya berpengaruh pada pelayanan suatu fasilitas kesehatan. Untuk lebih mempercepat pelayanan serta membantu kinerja rumah sakit, dibutuhkan strategi yang tepat serta cara tepat dalam mengelola rekam medis pasien. Saat ini, terdapat suatu sistem yang memudahkan hal tersebut yang dapat membantu dalam meningkatkan kualitas pelayanan. Namun sebelum mengenal lebih dalam, ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu rekam medis? Apa Itu Rekam Medis Pasien? Rekam medis pasien adalah berkas yang berisikan catatan serta dokumen tentang pasien. Biasanya terdiri dari identitas, riwayat pemeriksaan, riwayat pengobatan, tindakan medis yang pernah diberikan, dan sebagainya. Setiap pasien yang baru pertama kali mendaftar di suatu rumah sakit atau klinik akan dibuatkan nomor rekam medis sebelum memperoleh pelayanan kesehatan. Data-data tersebut akan disimpan oleh pihak faskes dan akan dibuka lagi apabila sewaktu-waktu pasien yang bersangkutan datang kembali untuk memeriksakan kesehatannya. Apa Fungsi dan Tujuan Dibuatnya Rekam Medis Pasien? Rekam medis berfungsi sebagai dasar pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien. Selain itu, rekam medis juga berfungsi sebagai pembuktian dalam perkara hukum dan untuk menyediakan informasi statistik kesehatan. Adapun tujuan dibuatnya rekam medis adalah untuk menunjang tatanan administrasi agar pelayanan di suatu fasilitas kesehatan dapat berjalan dengan tertib. Itulah sebabnya, pentingnya dibuat nomor rekam medis pasien untuk menghindari duplikasi, memudahkan pembacaan riwayat kesehatan pasien, serta mempermudah pencarian informasi ketika dibutuhkan. Menangani Kendala Pencarian Rekam Medis Melalui Digitalisasi Dalam mengikuti perkembangan jaman, diciptakan rekam medis digital untuk mempermudah kinerja manajemen suatu rumah sakit. Sudah banyak fasilitas kesehatan yang beralih ke digitalisasi, khususnya aplikasi pencari rekam medis. Rekam medis digital berbeda dengan rekam medis konvensional yang masih menggunakan berkas-berkas fisik untuk mencatat riwayat kesehatan pasien. Sistem rekam medis konvensional terkadang cukup ribet untuk suatu faskes yang sangat ramai pengunjung, sebab pihak rumah sakit harus mencari tumpukan dokumen pasien pada bagian kearsipan. Beberapa faskes juga menyimpan rekaman medis pasien di dalam perangkat komputer rumah sakit. Hal ini sangat riskan, mengingat penyimpanan data di dalam hard disk komputer kerap kali penuh atau terjadi error karena terserang virus komputer. Hal ini dapat menyebabkan menurunnya sistem pelayanan di rumah sakit. Sedangkan, rekam medis digital memiliki sistem penyimpanan berupa cloud. Setiap data-data pasien berupa riwayat kesehatan, riwayat pengobatan, dan sebagainya tersimpan di suatu server sehingga dapat mencegah risiko kerusakan serta kehilangan data. Proses pencarian rekam medis digital terbilang sangat mudah. Karena dikelola oleh sistem informasi khusus, maka pencarian informasinya dapat dilakukan melalui suatu aplikasi. Proses pencariannya juga sangat cepat dan mudah sehingga dapat meningkatkan manajemen pelayanan rumah sakit dan klinik. Selain itu, keamanan data dari rekam medis digital sangat terjamin. Pihak rumah sakit ataupun klinik harus memiliki akses khusus berupa password untuk mencari data-data pasien yang dibutuhkan. Menggunakan sistem pencarian digital dalam memanajemen rekam medis pasien tentunya sangat berguna. Selain aman, cepat, dan minim risiko, rekam medis digital juga dapat meringankan beban kerja dokter, perawat, dan staff sehingga mereka dapat fokus untuk melayani pasien dengan sepenuh hati. Tentu saja, sistem ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan suatu klinik maupun rumah sakit. Pracpital Siap Menyediakan Rekam Medis Elektronik Dalam rangka membantu klinik, rumah sakit, maupun fasilitas kesehatan lainnya, Pracpital menyediakan fitur rekam medis elektronik yang akan membantu fasilitas kesehatan memiliki rekam medis yang tersusun secara sistematis, terintegrasi dengan baik, dan mudah diakses oleh para tenaga medis. Tampilan rekam medis elektronik yang disediakan oleh Pracpital sangat mudah untuk dipaham dan sangat intuitif, sehingga mempermudah para Dokter untuk melakukan pencatatan rekam medis di bawah 2 menit untuk tiap pasien. Mari beralih ke rekam medis elektronik bersama Pracpital!

cara mengetahui nomor rekam medis